Mencermati Nomor Akta Pendirian PT atau Perusahaan

                                      بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Saudaraku yang dirahmati Allah ﷻ, dalam Islam kita diajarkan untuk menjaga kejujuran dan legalitas dalam setiap usaha yang kita jalankan. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, orang-orang yang benar, dan para syuhada di hari kiamat.” (HR. Tirmidzi)

Salah satu aspek penting dalam menjalankan usaha adalah memastikan legalitasnya sesuai aturan yang berlaku. Salah satu syarat utama dalam pendirian usaha di Indonesia adalah memiliki Nomor Akta Pendirian Perusahaan. Ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari amanah yang harus kita jaga sebagai bentuk tanggung jawab kepada Allah dan masyarakat.

Mari kita bahas secara rinci mengenai fungsi, cara memperoleh, serta pentingnya nomor akta pendirian perusahaan dalam perspektif Islam dan regulasi negara.


📌 Fungsi Nomor Akta Pendirian Perusahaan

Saudaraku, sebagai seorang Muslim kita harus memahami bahwa setiap aturan yang tidak bertentangan dengan syariat adalah bagian dari kepatuhan kita dalam menjaga ketertiban. Dalam hal ini, Nomor Akta Pendirian Perusahaan memiliki beberapa fungsi utama:

  1. Bukti Legalitas Perusahaan
    ➝ Dalam Islam, kita diperintahkan untuk tidak melakukan transaksi yang merugikan atau menipu orang lain. Dengan memiliki nomor akta pendirian, usaha kita memiliki landasan hukum yang sah, sehingga tidak terjadi hal-hal yang merugikan pihak lain.

  2. Syarat Pengurusan Dokumen Usaha
    ➝ Nomor ini diperlukan untuk mendapatkan dokumen penting lainnya seperti:

    • Nomor Induk Berusaha (NIB)
    • Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
    • Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
    • Izin usaha lainnya yang sesuai dengan bidang bisnis
  3. Menambah Kepercayaan Mitra Bisnis
    ➝ Dalam Islam, kejujuran dalam transaksi sangat ditekankan. Dengan memiliki akta pendirian resmi, usaha kita akan lebih dipercaya oleh pelanggan, mitra bisnis, dan investor.

  4. Syarat Mengajukan Pinjaman atau Investasi
    ➝ Rasulullah ﷺ melarang transaksi yang mengandung gharar (ketidakjelasan). Dengan adanya legalitas yang jelas, usaha kita memiliki jaminan kepercayaan dari lembaga keuangan dan investor.


📌 Syarat Memperoleh Nomor Akta Pendirian Perusahaan

Allah ﷻ berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu.” (QS. Al-Ma’idah: 1)

Dalam menjalankan usaha, kita harus memenuhi segala persyaratan yang berlaku. Menurut regulasi dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan Nomor Akta Pendirian Perusahaan:

  1. Data Pendiri Perusahaan

    • Nama lengkap dan KTP pendiri perusahaan
    • Alamat domisili pendiri
  2. Struktur Modal

    • Modal dasar dan modal yang disetor
  3. Alamat Usaha

    • Harus memiliki bukti kepemilikan atau surat perjanjian sewa tempat usaha
  4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pendiri

    • Sesuai dengan ketentuan pajak di Indonesia
  5. Anggaran Dasar Perusahaan

    • Berisi maksud dan tujuan usaha

📌 Proses Pembuatan Akta Pendirian Perusahaan

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang ketika bekerja, ia bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya.” (HR. Baihaqi)

Maka, jika kita ingin mendirikan perusahaan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan sesuai aturan. Berikut adalah proses pembuatan Nomor Akta Pendirian Perusahaan:

  1. Menghubungi Notaris

    • Pastikan memilih notaris yang terdaftar di Kemenkumham dan memahami syarat pendirian usaha.
  2. Penyusunan Dokumen Legal

    • Notaris akan membantu dalam penyusunan Anggaran Dasar Perusahaan, yang berisi informasi seperti:
      • Nama perusahaan
      • Maksud dan tujuan usaha
      • Struktur kepemilikan saham
      • Modal dasar dan modal disetor
  3. Pendaftaran ke Kemenkumham

    • Setelah dokumen akta pendirian selesai dibuat, notaris akan mendaftarkan perusahaan melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) Kemenkumham.
  4. Pengeluaran Nomor Akta Pendirian Perusahaan

    • Setelah proses persetujuan selesai, Kemenkumham akan mengeluarkan Nomor Akta Pendirian, yang akan tertera pada dokumen resmi perusahaan.

📌 Cara Mengecek Nomor Akta Pendirian Perusahaan

Jika ingin memastikan keabsahan Nomor Akta Pendirian, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

  1. Menghubungi Notaris

    • Jika Anda pemilik usaha, tanyakan langsung ke notaris yang mengurus pendirian perusahaan.
  2. Periksa Dokumen Akta Pendirian

    • Nomor akta biasanya tercantum pada bagian atas dokumen akta pendirian.
  3. Cek Melalui SABH Kemenkumham

    • Anda bisa mengecek legalitas perusahaan dengan mengakses Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) Kemenkumham secara online.

📌 Kesimpulan: Legalitas Adalah Bagian dari Amanah

Saudaraku, memiliki Nomor Akta Pendirian Perusahaan bukan hanya sekadar memenuhi aturan negara, tetapi juga bagian dari amanah yang harus kita jaga. Dengan memastikan usaha kita legal, kita telah menjalankan prinsip Islam dalam bisnis: kejujuran, keterbukaan, dan tanggung jawab.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidak halal bagi seorang Muslim menjual suatu barang yang tidak ia ketahui apakah ada cacatnya atau tidak, kecuali ia menjelaskannya.” (HR. Ahmad)

Maka, janganlah kita menyepelekan legalitas dalam bisnis, karena ini akan menjaga keberkahan usaha kita. Semoga Allah ﷻ memudahkan urusan bisnis kita dan menjadikannya sarana untuk meraih keberkahan dan kemuliaan di dunia serta akhirat.

بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ Barakallahu Fikum