Perlu strategi yang cermat didalam menyusun cara meningkatkan penjualan di musim lebaran. Ada lelucon yang berkembang di masyarakat bahwa hari kemenangan sehabis lebaran sama dengan hari pembalasan dalam pengertian sehabis lebaran maka orang-orang akan melakukan balasan dengan balas makan yang banyak , balas jalan-jalan ,balas belanja dll. Tentu saja hal ini bukan pengertian sebenarnya ya sobat hari kemenangan adalah hari dimana kita merayakan keberhasilan sebulan penuh puasa dan meningkatnya tingkat amal kesolehan. Lebaran biasanya juga identik dengan pakaian baru, mudik ,pulang kampung dan oleh-oleh. Tidak hanya kebutuhan belanja yang meningkat tapi pendapatan income juga meningkat di masa lebaran karena PNS atau ASN pasti mendapatkan THR yang biasanya pasti dihabiskan untuk belanja kebutuhan lebaran.
Lebaran juga identik dengan berbagi yaitu musim dimana orang rajin berbagi baik itu berupa uang, parcel dan zakat. Kemudian berbicara mengenai jangka waktu maka periode musimnya lebaran hanya setahun sekali. Cara pemasaran pada musim lebaran ini dikenal dengan istilah Seasonal marketing dengan pengertian pemasaran yang dilakukan pada musim atau periode tertentu seperti musim kemarau, hujan, tahun ajaran baru, lebaran ,natal, musim rambutan, musim duren dll. Untuk itu mari kita cek produk yang dijual apakah produk musiman atau bukan. Dan jika produk kita adalah produk musiman cermati pada musim apa yang cocok dengan produk kita. Jika masih bingung musim apa yang cocok kita dapat melihat pada google trend untuk menganalisanya.
Berdasarkan hasil penelusuran google trend bahwa bisnis musiman memliki grafik yang cukup tinggi pada momen tertentu. Menjelang lebaran hasil pencarian untuk kata kunci Zakat, tiket Mudik, kue kering, parcel lebaran dan hal lain yang berkaitan dengan lebaran akan meningkat tajam. Namun ada juga yang mengalami penurunan grafiknya di 2020 seperti baju lebaran , tiket mudik, kue lebaran. Disinilah penting kita bisa memahami grafik pencarian di google trend.
Selain tren belanja perlu juga kita cermati data mengenai hari thr diterima oleh para pekerja. Karena berdasarkan pengalaman tren belanja akan naik ketika uang THR turun dari perusahaan. THR akan turun pada hari minus 7 menjelang lebaran. jadi strategi untuk iklan produk lebih baik ditingkatkan pada rentang waktu tersebut
STRATEGI PERSIAPAN MENJELANG LEBARAN
Pemasaran untuk produk menjelang lebaran dapat dimulai 3 bulan sebelum puasa. 2 bulan pertama dapat dilakukan pemasaran kepada para agen atau reseller. 1 bulan sebelum puasa para agen atau reseller biasanya akan mencari produk untuk dijual kembali. Kemudian strategi berikutnya pemasaran mulai mencari target end user dan perusahaan. End user akan mulai belanja ketika pada saat awal puasa hingga menjelang lebaran. Untuk lebih menarik agen dan end user berikan paket-paket penawaran promo yang menarik. Kemudian tak lupa perhatikan juga cakupan area penjualan. Apakah penjualan produk kita mencakup area regional atau nasional. jika cakupan regional saja maka optimasi penjualan di radius terdekat saja dari toko kita.
Selain itu strategi berikutnya bangun database pelanggan semaximal mungkin .hal ini sangat efektif ketika kita ingin memblast email atau pesan penawaran promo lebaran. Dengan database pelanggan yang ada maka cara strategi pemasaran tertarget dapat terlaksana dengan maximal.
STRATEGI MENGEMAS PRODUK MAKANAN LEBARAN
Berbicara bisnis makanan atau kuliner maka perlu juga dicermati regulasi pemerintah yang berkaitan dengan kemasan produk. Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 than 2012 tentang pangan (UU Pangan). Hal ini tertuang dalam pasal 82 ayat (2) UU pangan yaitu :
“ Setiap orang yang melakukan produksi pangan dalam kemasan wajib menggunakan bahan kemasan pangan yang tidak membahayakan kesehatan manusia”
Selanjutnya pasal 83 ayat (1) UU pangan yang isinya :
“Setiap orang yang melakukan produksi pangan dalam kemasan wajib menggunakan bahan kemasan yang tidak membahayakan kesehatan manusia”
Tentu saja peraturan ini diberikan sanksi yang cukup tegas sebagaimana dinyatakan pada pasal 85 UU Pangan. :
- Denda.
- Penghentian sementara dari kegiatan, produksi dan atau peredaran.
- Penarikan pangan dari peredaran oleh produsen.
- Ganti rugi dan/atau.
- pencabutan izin.
Kemudian bagaimana cara pengemasan produk makanan diatur dalam pasal 27 PP nomor 85 tahun 2019 yaitu :
- Melindungi dan mempertahankan mutu pangan dari pengaruh luar.
- Tahan terhadap perlakukan selama pengolahan.
- Melindungi pangan dari cemaran, mencegah kerusakan, dan memungkinkan pelabelan yang baik dan ;
- Bahan kemasan harus disimpan dan ditangani pada kondisi higienis dan terpisah dari bahan baku dan produk akhir.
Baiklah itulah strategi bisnis kuliner menjelang lebaran dan regulasi megenai produk kemasan. Jika Sobat legal ingin konsultasi mengenai izin bisnis kuliner dapat segera menghubungi kami di 0818 0811 7271.
Jika sobat legal ingin melakukan pendirian Koperasi, PT, CV dan badan hukum lainnya yang aman, cepat dan mudah maka segera hubungi kami di 0818 0811 7271.
legalisasi.com jasa pendirian pt dengan syarat pembuatan PT yang mudah “One Stop Bussiness Solution”