7 Tips Memilih Nama PT agar Tidak Ditolak, Dijamin Disetujui AHU Lebih Cepat!

Oktober 16, 2025

7 Tips Memilih Nama PT agar Tidak Ditolak, Dijamin Disetujui AHU Lebih Cepat!

Share

Memilih nama Perseroan Terbatas (PT) bukanlah sekadar urusan estetika atau branding. Nama PT punya peran vital dalam legalitas dan identitas perusahaan. Sayangnya, banyak calon pengusaha yang mengalami penolakan dari Ditjen AHU (Administrasi Hukum Umum) karena nama yang diajukan tidak sesuai aturan.

Supaya prosesnya lancar, berikut adalah 7 tips memilih nama PT agar tidak ditolak, lengkap dengan contoh nyata dan panduan praktis yang bisa langsung Anda terapkan.


Mengapa Nama PT Sangat Penting untuk Legalitas Perusahaan?

Nama PT bukan hanya label, melainkan identitas hukum yang melekat pada perusahaan. Semua dokumen legal, izin usaha, hingga kontrak bisnis akan mencantumkan nama ini. Oleh karena itu, salah memilih nama bisa menghambat legalitas dan mengurangi kredibilitas perusahaan di mata mitra bisnis.

Lebih jauh lagi, nama PT yang tepat akan mempercepat persetujuan Ditjen AHU, sehingga pendirian perusahaan berjalan lebih mulus.


Menyiapkan Alternatif Nama PT Sejak Awal

Banyak calon pengusaha hanya menyiapkan satu nama, padahal risiko penolakan cukup tinggi. Untuk mengantisipasi, siapkan 2–3 opsi nama yang berbeda.

Contohnya:

  • PT Andalan Nusantara Teknologi
  • PT Solusi Digital Nusantara
  • PT Inovasi Teknologi Indonesia

Jika nama pertama ditolak, Anda masih punya cadangan yang siap diajukan tanpa perlu mengulang proses dari awal.


Menggunakan Bahasa Indonesia Sesuai Aturan Hukum

Berdasarkan peraturan, jika seluruh pemegang saham adalah WNI atau badan hukum Indonesia, maka nama PT wajib menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Sebagai contoh, nama “PT Digital Solutions Indonesia” bisa saja ditolak karena menggunakan kata bahasa Inggris. Alternatif yang lebih sesuai adalah “PT Solusi Digital Indonesia”.

Mengabaikan aturan ini bisa membuat nama Anda ditolak meskipun unik.


Hindari Nama PT yang Terlalu Generik

Nama seperti PT Sukses Makmur atau PT Jaya Abadi sangat sering digunakan. Akibatnya, peluang ditolak sangat besar.

Lebih baik pilih nama yang unik, spesifik, dan mencerminkan karakter bisnis. Misalnya:

  • PT EcoGreen Nusantara (untuk bisnis ramah lingkungan)
  • PT Alpha Medika Sejahtera (untuk bidang kesehatan)

Nama unik bukan hanya memudahkan persetujuan, tetapi juga memperkuat branding perusahaan.


Menyesuaikan Nama dengan Bidang Usaha

Nama PT sebaiknya relevan dengan sektor usaha. Jika Anda bergerak di bidang properti, gunakan kata yang mencerminkan properti.

Contoh:

  • PT Nusantara Properti Indonesia (bidang properti)
  • PT Solusi Teknologi Digital (bidang IT)

Kesesuaian ini membuat nama lebih kredibel dan membantu calon klien mengenali fokus bisnis Anda.


Cek Ketersediaan Nama di DJKI dan Database AHU

Sebelum mengajukan nama, lakukan pengecekan di:

  • DJKI (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual) → untuk memastikan nama tidak mirip dengan merek dagang terdaftar.
  • Database AHU → untuk memastikan nama belum digunakan perusahaan lain.

Hal ini penting untuk menghindari sengketa hukum di kemudian hari.

👉 Anda bisa mengecek ketersediaan nama merek melalui DJKI Online.


Hindari Unsur Sensitif dan Terlarang dalam Nama PT

Nama PT tidak boleh menggunakan:

  • Unsur lembaga negara atau internasional (misalnya: PBB, NATO, BIN, TNI, POLRI).
  • Kata-kata yang bertentangan dengan kesusilaan atau norma hukum.
  • Istilah sensitif yang bisa menimbulkan konflik sosial.

Melanggar aturan ini hampir pasti membuat nama Anda ditolak Ditjen AHU.


Memikirkan Keberlanjutan Nama untuk Masa Depan

Nama perusahaan idealnya fleksibel untuk perkembangan bisnis di masa depan. Jangan pilih nama yang terlalu sempit cakupannya.

Misalnya, jika sekarang Anda hanya menjual software, jangan menamai perusahaan “PT Software Apps Indonesia”, karena jika nanti merambah ke hardware, nama tersebut jadi tidak relevan.

Pilih nama yang timeless dan bisa mengakomodasi ekspansi usaha.


Kesalahan Umum yang Membuat Nama PT Ditolak

Banyak calon pengusaha tidak sadar bahwa ada kesalahan kecil yang bisa membuat nama PT mereka ditolak. Berikut beberapa contohnya:

  • Menggunakan singkatan yang membingungkan → misalnya PT ABC Sejahtera. Singkatan bisa menimbulkan multitafsir.
  • Nama yang terlalu mirip dengan perusahaan besar → contoh: PT Tokopedi Nusantara atau PT Gojek Teknologi. Nama seperti ini rawan ditolak karena berpotensi menimbulkan kebingungan publik.
  • Mengulang nama populer → menggunakan kata-kata umum seperti “Makmur”, “Jaya”, atau “Abadi” tanpa variasi unik.

Kesalahan sederhana ini sering diabaikan, padahal menjadi alasan kuat penolakan dari Ditjen AHU.


Contoh Nama PT yang Disetujui dan Ditolak

Untuk memberi gambaran, berikut contoh nyata:

Nama yang disetujui:

  • PT Inovasi Teknologi Nusantara
  • PT Agro Lestari Indonesia
  • PT Mandiri Solusi Digital

Nama yang ditolak:

  • PT Sukses Abadi (terlalu umum)
  • PT Google Indonesia (terlalu mirip dengan perusahaan internasional)
  • PT PBB Makmur Sejahtera (menggunakan unsur organisasi internasional tanpa izin)

Belajar dari contoh ini, Anda bisa menyesuaikan nama agar sesuai aturan dan tetap unik.


Manfaat Konsultasi dengan Konsultan Hukum

Meskipun proses pendaftaran bisa dilakukan sendiri, banyak pengusaha memilih menggunakan jasa konsultan hukum www.legalisasi.com. Alasannya:

  • Mempercepat proses karena notaris sudah memahami aturan dan prosedur.
  • Mengurangi risiko penolakan, karena nama akan diperiksa terlebih dahulu.
  • Bantuan administrasi lengkap, termasuk penyusunan akta pendirian PT dan dokumen hukum lain.

Dengan bantuan ahli, peluang persetujuan nama PT jauh lebih besar.


Tips Branding: Nama PT yang Mudah Diingat dan Profesional

Selain sah secara hukum, nama PT juga harus kuat secara branding. Beberapa tips memilih nama yang komersial sekaligus legal adalah:

  • Gunakan kata singkat, jelas, dan mudah diucapkan.
  • Hindari kombinasi huruf atau angka yang rumit.
  • Pastikan nama mudah diingat oleh calon klien atau konsumen.
  • Sertakan unsur positif yang mencerminkan visi bisnis, misalnya “Inovasi”, “Solusi”, atau “Lestari”.

Nama yang baik akan mendukung pertumbuhan bisnis sekaligus menjaga citra profesional.


FAQ – Pertanyaan Seputar Pemilihan Nama PT

1. Berapa jumlah maksimal kata dalam nama PT?
Minimal 3 kata, misalnya “PT Solusi Teknologi Nusantara”.

2. Apakah boleh menggunakan bahasa asing dalam nama PT?
Boleh, jika ada pemegang saham asing. Namun, jika semua pemegang saham WNI, wajib menggunakan bahasa Indonesia.

3. Berapa lama proses persetujuan nama PT di Ditjen AHU?
Biasanya 1–3 hari kerja, tergantung antrean dan kelengkapan dokumen.

4. Apakah nama PT boleh sama dengan merek dagang?
Tidak disarankan. Nama yang identik dengan merek dagang terdaftar bisa menimbulkan sengketa hukum.

5. Apa yang harus dilakukan jika nama PT ditolak?
Ajukan kembali dengan nama cadangan yang sudah disiapkan sejak awal..


Kesimpulan: Kunci Sukses dalam Memilih Nama PT yang Disetujui AHU

Memilih nama PT adalah langkah penting dalam mendirikan perusahaan. Nama yang tepat bukan hanya mempercepat persetujuan Ditjen AHU, tetapi juga memperkuat identitas bisnis Anda.

Ringkasnya, agar nama PT tidak ditolak:

  • Siapkan alternatif nama.
  • Gunakan bahasa Indonesia yang benar.
  • Hindari nama generik dan unsur terlarang.
  • Sesuaikan dengan bidang usaha.
  • Periksa ketersediaan di DJKI dan AHU.
  • Pikirkan keberlanjutan usaha.

Dengan persiapan matang, proses pendaftaran akan lebih cepat dan lancar, sehingga Anda bisa segera fokus mengembangkan bisnis.

Ingin mendirikan PT segera hubungi kami di 081808117271.

Siap melindungi bisnis Anda
dengan layanan legalitas kami?

id_IDID